Senin, 25 Februari 2013



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )


Sekolah                         :    MTs N Slawi
Mata Pelajaran             :    Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester            :    VII/Gasal
Pertemuan Ke              :    2
Alokasi Waktu               :    2 x 40 menit
Standar Kompetensi     :    Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.
Kompetensi Dasar        :    1.2. Mendeskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya

Indikator :
1.      Membuktikan bahwa indra peraba tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu
2.      Menggunakan termometer untuk mengukur suhu zat
3.      Membandingkan hasil pengukuran suhu zat dengan termometer celcius dan termometer yang lain.
4.      Membuat termometer sederhana berskala dengan berdasarkan sifat perubahan volume.

I.       Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mampu :
1.      Menjelaskan pengertian suhu
2.      Menjelaskan bahwa indra peraba tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu
3.      Menggunakan termometer untuk mengukur suhu
4.      Membuat termometer sederhana
5.      Membaca skala termometer celcius dan termometer yang lain

II.      Materi Pembelajaran :
Suhu dan Pengukuran

III.    Metode Pembelajaran :
1.      Pendekatan                     :    Ketrampilan Proses    
2.      Model Pembelajaran       :    Direct Instruction (DI)
                                                    Cooperatif Learning (CL)
3.      Metode                            :    Diskusi, Observasi, dan Eksperimen

IV.    Langkah-langkah Pembelajaran :
1.      Kegiatan Pendahuluan :
a.      Motivasi                                :    Alat apakah yang kamu gunakan untuk mengukur suhu tubuh?
b.      Pra Syarat Pengetahuan     :    Apakah satuan suhu menurut SI?
Termasuk besaran apakah suhu itu?
c.      Pra Eksperimen                   :    Gunakan alat dengan hati-hati

2.      Kegiatan Inti :
a.      Guru membimbing peserta didik untuk membentuk kelompok
b.      Peserta didik berdiskusi tentang pengertian suhu, dan masing-masing anggota kelompok mempresentasikannya.
c.      Guru memberi tanggapan dari jawaban peserta didik dengan informasi yang benar
d.      Setiap kelompok peserta didik diminta untuk membandingkan suhu air panas, hangat, dan dingin dengan menggunakan alat yang sudah tersedia.
e.      Siswa diminta untuk mengukur suhu badan dengan menggunakan termometer yang tersedia.
f.       Setiap kelompok membuat termometer sederhana dengan menggunakan perangkat alat yang sudah disediakan.
g.      Siswa mengukur suhu air dengan termometer celcius dan termometer lain (Reamur, Fahreinheit)
h.      Siswa menuliskan data hasil eksperimen.
3.      Kegiatan Akhir/Penutup
a.      Guru bersama peserta didik membuat rangkuman atau kesimpulan hasil belajar
b.      Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja dipelajari
c.      Guru memberikan tugas rumah untuk mencari contoh macam-macam termometer dari sumber buku yang lain.

V.     Alat/Bahan/Sumber Belajar :
Ø  Gelas kimia
Ø  Gelas erlenmeyer
Ø  Termometer berskala dan termometer tak berskala
Ø  Statif
Ø  Air
Ø  Penggaris
Ø  Buku siswa
Ø  LKS

VI.    Penilaian :
1.      Teknik                           :    Tes tertulis, unjuk kerja/praktik
2.      Bentuk Instrumen         :    Tes Uraian (1,2), Penilaian Unjuk Kerja (3,4)
3.      Soal Instrumen :
a.      Jelaskan pengertian tentang suhu!
b.      Mengapa indra peraba tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu?
c.      Ukurlah berapa derajat celcius suhu tubuhmu, dan ukur dengan termometer lain!
d.      Buat termometer sederhana dengan menggunakan alat yang tersedia, yaitu : termometer tak berskala dan perangkatnya.

Rubrik
No.
Aspek
Skor
1.
Merangkai alat untuk membuat termometer sederhana dengan benar
2
2.
Melakukan kegiatan dengan cara yang benar
2
3.
Memperoleh data dengan benar
2
4.
Membuat kesimpulan dengan benar
2
5.
Menjaga keselamatan dan kebersihan alat dengan baik
2
Jumlah
10





                                                                                 Slawi, 22  Juni  2012
Mengetahui,
Kepala MTs N Slawi                                                Guru Mata Pelajaran,





Drs. H. NUR HAMID, M.PdI                                   Drs. A. SHOLAHUDDIN, Dipl.Ed  
NIP.196703181993031001                                     NIP. 196705201994031003


Minggu, 24 Februari 2013

Media Sains: Try Out UN IPA Biologi: Pilihlah Salah Satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban! 1. Perhatikan gambar struktur batang di ba...

Sabtu, 23 Februari 2013

Pilihlah Salah Satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban!
1. Perhatikan gambar struktur batang di bawah ini !
 
Bagian yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman adalah …..
a. 1               b. 2              c. 3               d. 4



2. Perhatikan gambar di bawah ini !

Pada gambar bunga disamping, bagian yang berfungsi sebagai alat perhiasan bunga di tunjukkan nomor ....
a. 1               b. 2              c. 3              d. 4



3. Gerak higroskopis terjadi pada peristiwa ....
a. Pecahnya buah jarak               c. Gerak membelitnya sulur pada mentimun
b. Mekarnya bunga tulip              d. Menutupnya daun putrid malu saat disentuh

4. Perhatikan gambar berikut ini !

Gerakan yang ditunjukkan pada no 4 disebut ....
a. Fototropisme                   c. Geotropisme
b. Seismonasti                     d. Kemotaksis


5. Gerak endonom terjadi pada peristiwa ....
a. Gerak membuka dan menutupnya kotak spora oleh anulus tumbuhan paku
b. Menutupnya daun putrid malu pada sore hari
c. Gerak sitoplasma di dalam sel
d. Gerak bakteri menuju kutub magnetis bumi

6. Perhatikan gambar percobaan Ingehouze berikut ini !

Percobaan di atas menghasilkan gelembung-gelembung udara yang disebut ....
a. Oksigen                          c. Karbondioksida
b. Karbohidrat                    d. uap air


7. Pada proses fotosintesis, CO2 masuk ke dalam sel-sel daun secara ....
a. Difusi                              c. Transpor aktif
b. Osmosis                         d. Imbibisi

8. Perhatikan gambar berikut ini !

Urutan yang benar pada proses metamofosis di atas adalah ....
a. 1 – 2 – 3 – 4 – 5            c. 1 – 3 – 2 – 5 – 4
b. 1 – 5 – 3 – 4 – 2            d. 1 – 5 – 2 – 4 – 3
Bernapas merupakan peristiwa menghirup oksigen dan melepaskan gas CO2 dan uap air (H2O). Oksigen di perlukan oleh tubuh untuk proses pmbaran atau oksidasi biologis. Oksidasi biologis dapat dituliskan dalam bentuk persamaan reasi sebagai berikut. Zat makanan + O2 ----------------- energi + CO2 + H2O A. Sistem Pernapasan Pada Manusia Saluran pernapasan meliputi hidung, batang tenggorok, cabang tenggorok, anak cabang tenggorok dan akhirnya ke paru-paru. 1. Rongga Hidung Di dalam rongga hidung terdapat a. Rambut yang berfungsi sebagai penyaring udara. b. Selaput lendir yang berfungsi memberikan kelembapanya kepada udara yang terhirup masuk. c. Alat pengatur suhu udara 2. Batang tenggorok (Trakea) Batang tenggorok merupakan saluran pernapasan yang memanjang dari pangkal rongga mulut sampai dengan rongga dada, menghubungkan rongga hidung maupun rongga mulut dengan paru-paru. Pada ujung batang tenggok terdapat bagian yang di sebut anak tekak atau faring. 3. Pangkal Tenggorok (paring) Pangkal tenggorok terdiri atas katup pangkal tenggorok (epigpotis) dan beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Fungsi katup pangkal tenggorok yaitu mengatur membuka dan menutupnya saluran pernapasan. 4. Cabang batang Tenggorok (Bronkus) Batang tenggorok becabang dua di bagian bawah masing-masing menuju ke paru-paru kiri dan kanan. Cabang batang tenggorok tersusun atas tulang-tulang rawan yang berbentuk ciri-ciri. Sama seperti pada batang tenggorok. 5. Anak cabang batang tenggorok Cabang batang tenggorok bercabang dua dan tiga sesuai dengan jumlah gelambir (lobus) paru-paru yang ada. Yang menuju paru-paru kanan bercabang tiga, sedangkan yang menuju paru-paru kiri bercabang dua. Percabangan ini bercabang lagi menuju saluran-saluran kecil yang di sebut Bronkiolus. Dan berakhir sebagai gelembung-gelembung sangat kecil yang di sebut alveolus (gelembung paru-paru) 6. Paru-paru (Pulmo) Paru-paru terletak di dalam rongga dada dan terdiri dari dau bagian, yakni paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan memiliki tiga lobus, sedangkan paru-paru kiri hanya memiliki dua lobus. Paru-paru kanan dan paru-paru kiri terbungkus oleh selaput paru-paru. Di bagian bawah paru-paru terdapat diafragma atau sekat rongga badan yang membatasi antara rongga dada di bagaian datas dan rongga perut di bawahnya. Paru-paru merupakan alat yang paling penting karena di paru-paru terjadi pertukaran udara kotor dengan udara bersih. Di dalam paru-paru terdapat gelembung paru-paru yang di sebut alveolus. Di dalam alviolus terjadi pertukaran gas CO2 dan O2. a. Mekanisme pernapasan Proses pernapasan meliputi: 1. Inspirasi, yaitu proses menarik atau memasukan udara pernapasan 2. Ekspirasi, yaitu proses mengeluarkan atau menghembuskan udara pernapasan. Apabila kita bernapas dan rongga dada membesar berarti kita melakukan pernapasan dada. Demikian pula, jika kita bernapas dan perut yang membesar, berarti kita melakukan pernapasan perut. Bagaimana proses pernapasan dada dan perut tersebut. a. Pernapasan dada Pada waktu menarik napas dalam-dalam. Otot antar tulang rusuk menegang (berkontraksi), sehingga menggangkat tulang-tulang rusuk, akibatnya rongga dada membesar. Pada saat itu, tekanan udara di dalam paru-paru lebih kecil bila di bandingkan dengan tekanan udara di luar tubuh. Akhirnya udara dari luar masuk kedalam paru-paru melalui hidung. Masuknya udara dari luar ke paru-paru menyebabkan paru-paru menggembang. Pada waktu menghembuskan napas, otot-otot antar tulang rusuk mengendor, maka tulang-tulang rusuk kembali ke posisi semula dan rongga dada menjadi kecil. Pada saat itu, tekanan udara di dalam paru-paru lebi besar sehingga udara di dalam paru-paru terdorong keluar melalui hidung. Keluarnya udara tersebut menyebabkan paru-paru mengempis. Pernapasan menggunakan otot-otot antar tulang rusuk di sebut pernapasan dada. b. Pernapasan Perut. Sebelum menarik napas, posisi diafrgma melengkung keatas dan mengendor (relaksasi). Pada saat menarik napas, otot diafrgma menegang (kontraksi) sehingga diafragma mendatar. Perubahan diafragma dari melengkung menjadi mendatar menyebabkan rongga dada mengembang dan paru-paru menjadi lebih besar serta tekanan udara di dalamnya lebih kecil di banding dengan tekanan udara di luar tubuh. Akibatnya, udara masuk keparu-paru. Pada saat otot diafragma kembali ke posisi melengkung keatas dan mengendor (relaksasi), maka rongga dada menjadi sempit dan udara dalam paru-paru terdorong keluar melalui hidung. Pernapasan menggunakan otot-otot diafragma dan perut di sebut pernapasan perut. b. Volume pernapasan Pada waktu kita tidur, kita melakukan pernapasan biasa sehingga udara yang diambil dan di keluarkan hanya kurang lebih 0,5 liter. Tetapi bila kita menarik napas sekuat tenaga, udara yang masuk kurang lebih 4 liter dan bila kita embuskan napas kuat-kuat, udara yang keluar juga kurang lebih 4 liter. Udara yang di isap dan yang dikeluarkan kurang lebih 4 liter itu di sebut kapasitas vital paru-paru. Di dalam paru-paru, udara masih tetap tinggal 1 liter. Udara yang tetap tertinggal dalam paru-paru di sebut udara residu. Bila kapasitas vital paru-paru kurang lebih 4 liter dan udara residu 1 liter, maka kapasitas vital paru-paru 5 liter. Berdasarkan volume pernapasan tersebut, kita mengenal empat macam udara di dalam paru-paru, yaitu udara pernapasan, udara komplementer, udara cadangan, dan udara residu. Udara pernapasan adalah udara yang masuk dan keluar selama pernapasan biasa (dalam waktu istirahat/tidur) sebanyak kurang lebih 0,5 liter. Udara komplementer adalah udara sebanyak kurang lebih 1,5 liter yang dapat kita hirup setelah menghirup udara pernapasan biasa. Udara residu adalah udara sebanyak kurang lebih 1 liter yang tidak diembuskan, yang selalu tetap ada dan mengisi alat pernapasan. Udara cadangan adalah udara sebanyak kurang lebih 2 liter yang dapat kita embuskan lagi setelah menghembuskan napas pada pernapasan biasa. c. Banyaknya pernapasan setiap menit atau frekuensi pernapasan setiap orang berbeda. Perbedaan tersebut beberapa faktor, antara lain: 1. Usia, semakin tua usia seseorang semakin kecil frekuensi pernapasanya. 2. Jenis kelamin, frekuensi pernapasanya wanita lebih besar jika di bandingkan pria. 3. Kegiatan, semakin berat kegiatan seseorang semakin besar pula frekuensi pernapasanya 4. Posisi tubuh, posisi pernapasan orang berbaring lebih kecil di bandingkan orang duduk atau berdiri. d. Gangguan Pernapasan Gangguan pernapasan banyak di sebabkan oleh gangguan alat-alat pernapasan, misalnya: 1. Asma Asma yaitu penyempitan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi terhadap debu, rambut hewan atau udara dingin. Penderita asma akan mengalami sesak napas 2. Pneumonia Pneumonia yaitu merupakan penyakit yang di sebabkan karena terjadinya peradangan pada dinding alveolus yang disebabkan oleh infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae. Peradangan tersebut menyakibatkan terganggunya proses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida. 3. Pleuritis Pleuritis yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh terjadinya peradangan pada selaput pembungkus paru-paru (pleura). Peradangan tersebut menyebabkan adanya cairan yang berlebihan pada pleura, yang dapat mengakibatkan rasa nyeri di dada ketika bernapas. 4. Tuberkulosis (TBC) TBC adalah suatu penyakit yang di akibatkan oleh bakteri tuberculosis. TBC di tandai dengan terbentuknya bintil-bintil di dalam alveolus, sehingga mengurangi area alveolus untuk pertukaran gas. 5. Bronkitis : Infeksi (radang) pada brokea (cabang tenggorok) 6. Saluran pilek : pelendiran di lubang termasuk penyakit hidung yang ringan penyebabnya virus. 7. Influenza/flu : di sebabkan oleh virus

Jumat, 22 Februari 2013

Kalor

On 09.31 No comments
 
A. Definisi Kalor
Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan menjadi panas. Mengapa air menjadi panas? Air menjadi panas karena mendapat kalor, kalor yang diberikan pada air mengakibatkan suhu air naik. Dari manakah kalor itu? Kalor berasal dari bahan bakar, dalam hal ini terjadi perubahan energi kimia yang terkandung dalam gas menjadi energi panas atau kalor yang dapat memanaskan air. Sebelum abad ke-17, orang berpendapat bahwa kalor merupakan zat yang mengalir dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda tersebut bersentuhan atau bercampur. Jika kalor merupakan suatu zat tentunya akan memiliki massa dan ternyata benda yang dipanaskan massanya tidak bertambah. Kalor bukan zat tetapi kalor adalah suatu bentuk energi dan merupakan suatu besaran yang dilambangkan Q dengan satuan joule (J), sedang satuan lainnya adalah kalori (kal). Hubungan satuan joule dan kalori adalah: 1 kalori = 4,2 joule 1 joule = 0,24 kalori

B. Kalor dapat Mengubah Suhu Benda
Apa yang terjadi apabila dua zat cair yang berbeda suhunya dicampur menjadi satu? Bagaimana hubungan antara kalor terhadap perubahan suhu suatu zat? Adakah hubungan antara kalor yang diterima dan kalor yang dilepaskan oleh suatu zat? Semua benda dapat melepas dan menerima kalor. Benda-benda yang bersuhu lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung melepaskan kalor. Demikian juga sebaliknya benda-benda yang bersuhu lebih rendah dari lingkungannya akan cenderung menerima kalor untuk menstabilkan kondisi dengan lingkungan di sekitarnya. Suhu zat akan berubah ketika zat tersebut melepas atau menerima kalor. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa kalor dapat mengubah suhu suatu benda. Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang yang diperlukan oleh suatu zat bermassa 1 kg untuk menaikkan suhu 1 °C. Sebagai contoh, kalor jenis air 4.200 J/kg °C, artinya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 °C adalah 4.200 J. Kalor jenis suatu zat dapat diukur dengan alat kalorimeter.
Seiring kita mendengar bahwa kualitas pendidikan negara kita sangat rendah. Salah satu indikator ketikdakberhasilan ini ditunjukan antara lain dari NEM siswa untuk berbagai bidang studi pada jenjang SLTP dan SLTA yang masih rendah dan tidak memperhatikan adanya kenaikan berarti. Bahkan boleh dikatakan konstan dari tahun ke tahun, kecuali pada beberapa sekolah dengan jumlah yang relatif kecil. Sistem pendidikan yang selama ini diterapkan dkatakan belum mampu menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing dipasar bebas. Buktinya, dalam berbagai lomba akademis di tingkat regional dan internasional misalnya, hampir dapat dipastikan siswa-siswi kita sukar untuk berprestasi secara optimal. Secara obyektif diakui “siswa-siswi kita pernah berprestasi di forum Asian Physics Olympiads (Apho) ke-2 di Taiwan. Akan tetapi dalam forum yang luas, kita lebih banyak kalah daripada menangnya.di forum Internasional Mathematic Olympic (IMO) misalnya, delegasi kita belum pernah meraih prestasi memadai. Begitu pula pada forum The Third Internasional Mathematics and Science Study (TIMMS). Dari puluhan ribu siswa usia 13 tahunan (siswa setingkat SLTP) dari 42 negara, prestasi kita menempati rangking 39 dari 42 negara untuk bidang studi matematika. Sedangkan untuk IPA/sains, kita berada pada rangking 40 dari 42 negara. Prestasi siswa-siswi kita masih kalah dengan Singapura, Malaysia dan bahkan satu peringkat di bawah Vietnam. Pokoknya banyak sekali bukti-bukti yang mendukung dan membenarkan penilaian tentang rendahnya mutu pendidikan kita. Berbeda bila kita melihat kenyataan di lapangan, maka akan timbul keraguan terhadap penilaian di atas. Kalau memang mutu pendidikan kita rendah, mengapa tingkat kenaikan di kelas dan kelulusan di sekolah-sekolah kita tetap tinggi. Meskipun prestasi belajar siswa sangat rendah, mengapa akhirnya mereka harus naik kelas. Meskipun NEM siswa dikatan sangat memprihatinkan, mengapa tetap saja diluluskan. Kita semua mafhum bahwa setiap guru mengetahui tentang teori evaluasi dalam proses belajar mengajar. Tetapi dalam prakteknya, semua itu dikesampingkan dalam membuat keputusan kenaikan kelas. Pendekatan acuan norma (norm reference) serta acuan patokan (criterion reference) yang mestinya digunakan ternyata ditabukan karena bila hal itu dipakai, maka akan didapati banyak siswa-siswi kita yang tidak naik kelas dan tidak lulus. Sehinga dengan alasan kemanusiaan, guru dan Kepala Sekolah berusaha menaikan kelas dan meluluskan ujian sebanyak mungkin siswa, tanpa memperhatikan kemampuan nyata yang dimiliki siswa. Nilai prestasi siswa juga banyak yang dipalsu dan dimanipulasi. Rumus “akal-akalan” pun dibuat agar siswa dapat naik kelas dan lulus ujian tanpa hambatan. Dengan metode seperti ini, meski NEM matematika dan fisika tiga, atau nilai SKI dan Bahasa Arab empat siswa dapat dinaikkan atau diluluskan. Semua ini terjadi karena sistem pendidikan di negara kita yang mengkondisikan demikian. Ada aturan yang tersirat bahwa angka kelulusan di sekolah harus mendekati seratus persen. Bila tidak, guru akan dimarahi kepala sekolah karena dinilai tidak mampu mengajar. Selanjutnya kepala sekolah dimarahi pengawas karena tidak dapat memimpin dan pengawas pun dimaarahi pejabat di atasnya karena tidak menjalankan tugas kewenangannya dalam mengawasi, membina dan membimbing, dan begitulah seterusnya. Sebenarnya sistem, metoda dan pendekatan tentang kenaikan kelas dan kelulusan ujian siswa seperti ini bersifat antagonistik dengan usaha meningkatakan kulaitas pendidikan. Di satu sisi, kita menggembar-gemborkan tentang perlunya meningkatkan mutu pendidikan bangsa kita. Akan tetapi langkah-langkah yang kita tempuh secara tidak sadar justru menghambat upaya peningkatan kualiatas tersebut. Semua ini terjadi karena budaya kita yang selalu ingin membahagiakan atasan, sehingga profesionalisme seakan terabaikan. Akibatnya, cara apapun dilakukan demi menjaga nama baik, dan tidak dimarahi atasan. Salah kaprah ini harus segera diakhiri bila kita benar-benar ingin meningkatkan kualitas pendidikan. Kita harus berani mengambil resiko tentang banyaknya anak yang tinggal kelas atau tidak lulus dalam ujian. Padahal resiko ini sebenarnya dapat meningkatkan motivasi siswa untuk berprestasi. Jadi jangan lagi ada istilah “pasti naik kelas” ataupun “pasti lulus ujian”, jika sekolah kita tidak ingin diremehkan dan tidak ingin dianggap “sekolah gampangan”. Kemudian budaya marah-marahi dari atasan terhadap bawahan juga harus segera ditinggalkan. Kita harus sadar bahwa setiap manusia, siapapun orangnya, setinggi apa jabatannya, pasti memiliki kelemahan di samping kemampuan. Jadi, janganlah kesalahan dijadikan kambing hitam atas kegagalan. Dan, jangan pula jabatan dijadikan alat untuk menekan dan ataupun untuk menutupi kelemahan karena ketidakmampuan. Karena pejabat yang arif adalah mereka yang selalu mendengar saran, adil dalam menentukan keputusan dan selalu meningkatkan kemampuan. Sehingga tidak hanya datang dan tanda tangan serta menyerahkan sepenuhnya kepada bawahan. Tetapi datanglah dengan wejangan-wejangan pengetahuan dan pengalaman. Semoga ini bisa dijadikan sebagai dasar renungan, cambuk untuk menggali pengetahuan dan meningkatkan kemampuan bagi kita guru dan karyawan Tata Usaha, Kepala Sekolah, pengawas dan lainnya. Pokoknya semua atasan dan bawahan yang terlibat dalam dunia pendidikan.

Kamis, 21 Februari 2013

Reproduksi merupakan proses terbentuknya individu baru. Reproduksi bertujuan untuk melestarikan spesies agar tidak punah. Reproduksi pada manusia tergolong reproduksi seksual. Sistem reproduksi manusia melibatkan induk jantan dan induk betina. Dalam sistem reproduksi manusia, tiap-tiap induk mempunyai organ reproduksi. Alat reproduksi pada laki-laki terdiri atas: sepasang testis, saluran testis, kelenjar tambahan dan penis. Testis adalah kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai penghasil sperma dan hormon testosteron. Alat reproduksi pada wanita, terdiri atas: sepasang ovarium (indung telur), saluran telur (oviduk/tuba fallopi), uterus (rahim), vagina dan organ kelamin bagian luar. Ovarium adalah kelenjar kelamin perempuan yang berfungsi sebagai penghasil ovum (sel telur) dan menskresi hormon estrogen dan progesteron Menstruasi adalah proses pelepasan sel telur masak yang tidak dibuahi melalui vagina. Beberapa penyakit yang dapat menyerang sistem reproduksi pada manusia, misalnya: gonorhoe (kencing nanah), sifilis, herpes genital, keputihan dan AIDS (Acquires Immune Deficiency Syndrome) AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sel-sel darah putih yang merupakan sistem kekebalan tubuh manusia.

Cari Info: